Who would have thought it would only take me seven days to get used to being without him? I thought it would take months, but it turned out to be so easy.
I almost forgot to write again here, lately my focus has been more on other things, this is often forgotten, I'm afraid that I'll really forget and not write it here.
Sebelumnya, aku pernah bilang bahwa aku sangat takut ketika aku membicarakan keburukan orang lain ternyata keburukan itu ada di dalam diriku, atau keburukanku lebih buruk dari pada keburukan orang yang aku bicarakan. Kita semua sebagai manusia sama, tidak ada yang sempurna, selain memiliki kebaikan kita juga punya keburukan, sehingga aku berpikir tidak ada yang berhak atau boleh untuk membicarakan keburukan satu sama lain, hanya boleh manusia yang sempurna yang boleh membicarakan keburukan orang lain, tapi manusia yang sempurna itu tidak ada, jadi sebisa mungkin jangan suka membicarakan keburukan orang lain karena sebaik apapun kita, kita pasti juga memiliki sisi yang buruk dimata orang lain. Bukan berarti aku mewajarkan orang lain untuk bersikap buruk dengan keburukannya, tapi mengingat kita juga tidak sepenuhnya baik atau sempurna tanpa keburukan, rasanya tidak pantas saja jika suka membicarakan keburukan orang lain sementara disisi lain kau juga punya keburukan yang tidak ingin...
I never wanted to describe myself as an object, alone and called unmarketable just because you're single? Even though I'm too precious to be owned by just anyone
Komentar
Posting Komentar