about my mind not my heart

 Satu hal yang aku sadari hari ini ternyata komunikasiku tidak sepenuhnya buruk, ternyata komunikasiku lancar dan menyenangkan jika dengan orang yang aku inginkan, atau dengan orang yang memang aku ingin berbicara dengannya meskipun baru kenal belum lama, yah... ini hanya menurutku saja. Aku memang berpikir skill berkomunikasiku buruk, harus disapa dahulu jika ingin menyapa, harus diajak bicara dahulu jika ingin berbicara, namun beberapa hari ini aku berhasil menemukan orang di mana aku bisa menyapa dan berbicara padanya tanpa harus dia yang memulai, hal ini karena aku memang aku yang menginginkan komunikasi dengan dia, jadi aku mengetahui komunikasiku lancar dan bagus hanya kepada orang yang memang aku ingin ajak bicara atau kepada orang yang aku sukai dan aku anggap penting.

 Beberapa hari ini aku bertemu dengan orang yang jelas sekali berbeda denganku baik dari jenis kelamin, usia, status, tempat tinggal, budaya bahkan sampai berbeda negara, namun entah kenapa yang aku rasakan ini sangat menyenangkan, kami berdua bertukar informasi tentang kebudayaan dan kebiasaan masing-masing yang tentunya jelas berbeda, dia menghormati apa yang aku kerjakan akupun juga begitu, ternyata perbedaan akan menciptakan keindahan bagaimana dari cara kita menanggapinya.

 Menurutku ada salah satu sifat manusia yang dimana jika manusia ini memiliki sifat ini dia tidak pantas dijadikan pemimpin, yaitu tidak mau dan tidak suka menerima saran dan kritik dari orang lain, padahal saran dan kritik itu sangat membangun demi kemajuan si pemimpin itu sendiri ataupun orang-orang yang berada di bawah pimpinannya. Orang yang seperti ini juga bisa disebut egois dia hanya mementingkan apa yang dia rasa benar tanpa mau menerima saran dan kritikan dari orang lain, yang jika dia menjadi pemimpin, orang seperti ini akan menjadi pemimpin yang seenaknya kepada orang-orang yang ada di bawah pimpinannya.

 Aku punya tujuan dan keinginan yang jika aku katakan pada orang lain mereka mungkin akan menertawaiku dan mengatakan bahwa yang aku inginkan itu mustahil akan terwujud.  Namun, aku tidak peduli dan terus memperjuangkan tujuan dan keinginan yang ingin aku capai. Lagi pula, bagiku jika memang kita yakin pada diri kita sendiri, memiliki tujuan dan keinginan yang besar itu harus, sebagai bukti bahwa diri kita ini mampu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, mempunyai tujuan yang biasa saja bagiku itu sama saja seperti tanda kurang percaya pada diri sendiri. Bagiku, jika ingin memiliki tujuan maka milikilah tujuan yang besar dan capai dengan langkah yang kecil namun berturut-turut.

 Ada satu hal yang sudah lama aku sadari dan akan aku ungkapkan sekarang, aku menyadari bahwa rasa lelah ketika kita bisa menikmati letihnya belajar adahal lelah yang harus kita syukuri, karena apa? Karena banyak diluaran sana yang tidak bisa menikmati apa yang sedang atau sudah kita jalani, yaitu belajar, aku tahu belajar itu bisa dimana saja, kapan saja tapi yang aku maksud disini adalah nikmatnya belajar di lembaga yang formal seperti sekolah. Tidak semua anak seberuntung kita, banyak disana yang terpaksa tidak melanjutkan sekolah atau bahkan tidak sekolah sama sekali karena beberapa alasan sehingga mereka tidak bisa menikmati bagaimana rasanya belajar di lembaga pendidikan yang formal, dan mengingat hal ini seharusnya kita bersyukur bisa lelah karena belajar bukan mengeluh karena terus belajar. Disaat kau mengeluh karena terus belajar tanpa kau sadari kemungkinan ada anak diluaran sana yang malah ingin sekali belajar namun tidak bisa, ini menunjukan kita sudah punya apa yang be...

 Sesulit apapun rasanya, semalam apapun kita melakukannya, meskipun begitu berat menjalaninya, tetap jalani dan hadapi tantangannya, setiap tantangan yang diselesaikan membuatmu semakin maju kedepan.

 Membuat tujuan itu adalah sebuah keharusan, sebagai manusia kita harus memiliki tujuan hidup agar hidup kita terarah dan tidak mudah terombang-anbing kesana kemari, tapi bagiku ketika kita sudah mencapai tujuan yang kita inginkan, selain mempertahankannya sebisa mungkin kita harus membuat tujuan baru dan jika tercapai lagi buat tujuan baru lagi tercapai lagi buat tujuan baru lagi, begitu seterusnya, bukan berarti artinya kita gila dunia dengan terus-menerus ingin mencapai sesuatu tapi dengan adanya tujuan setidaknya hidupmu akan terus terarah dan termotivasi.

 Selalu ada saja sesuatu yang membuat jalan atau sebuah proses itu terasa sulit, kita merencanakan sesuatu dengan sematang mungkin tapi tidak menjamin saat dilakukan akan selancar seperti yang direncanakan, pasti ada saja sesuatu yang menghambat-ah.. tidak, jangan dianggap hambatan tapi anggap saja itu tantangan yang harus diselesaikan. Terlihat sama jika dilihat sekilas antara hambatan dan tantangan, aku sulit menjelaskannya, namun menurutku jika kita menganggap hambatan rasanya seperti mustahil mencari jalan keluar dan harus mencari jalan yang lain, tapi berbeda dengan kita menganggapnya sebagai tantangan kita seakan akan mencari solusi dari masalah yang ada dan melewatinya tanpa berbalik untuk mencari jalan yang lain.

 Kita bisa melihat apakah seseorang itu bertanggung jawab atau tidak dari cara dia melihat hutangnya, membayar hutang bukan hanya nominal tapi apakah seseorang itu menepati janjinya atau tidak, orang yang menepati janjinya dan bertanggung jawab dia akan melunasi hutangnya tepat pada waktunya dan jika tidak bisa dia akan membicarakannya dengan baik baik tanpa menghindari dari hutangnya, berbeda dengan orang yang tidak bertanggung jawab, jangankan untuk membayar hutang, niat untuk membayarnya saja mungkin tidak ada di dalam hatinya dan akan mencoba untuk lari dan menghindari dari hutangnya, bahkan yang lebih parah dia pura-pura lupa akan hutangnya.

 Menurutku, hutang itu bisa menjadi tolak ukur untuk mengukur tanggung jawab seseorang, rasa tanggung jawab orang lain bisa diukur dari bagaimana cara dia melihat hutang yang dia miliki pada orang lain. 

 Sebelumnya, aku pernah bilang bahwa aku sangat takut ketika aku membicarakan keburukan orang lain ternyata keburukan itu ada di dalam diriku, atau keburukanku lebih buruk dari pada keburukan orang yang aku bicarakan. Kita semua sebagai manusia sama, tidak ada yang sempurna, selain memiliki kebaikan kita juga punya keburukan, sehingga aku berpikir tidak ada yang berhak atau boleh untuk membicarakan keburukan satu sama lain, hanya boleh manusia yang sempurna yang boleh membicarakan keburukan orang lain, tapi manusia yang sempurna itu tidak ada, jadi sebisa mungkin jangan suka membicarakan keburukan orang lain karena sebaik apapun kita, kita pasti juga memiliki sisi yang buruk dimata orang lain. Bukan berarti aku mewajarkan orang lain untuk bersikap buruk dengan keburukannya, tapi mengingat kita juga tidak sepenuhnya baik atau sempurna tanpa keburukan, rasanya tidak pantas saja jika suka membicarakan keburukan orang lain sementara disisi lain kau juga punya keburukan yang tidak ingin...

 Optimis itu harus, tapi harus diiringi dengan sikap realistis. Pikirkan segalanya dengan kepala dingin yang jernih dan bersih agar kau tahu apakah itu logis. Jangan meninggikan harapan yang kau rasa tidak realistis, agar tidak menimbulkan sikap pesimis yang menghilangkan sikap optimismu.

 Salah satu hal yang mulai aku takuti dari sekarang adalah hal ini, iya, aku takut sekali ketika aku tidak sengaja membicarakan tentang keburukan orang lain tapi ternyata keburukan itu ada di dalam diri kita. Ini bisa saja terjadi, dan sangat mungkin, kita bisa saja tidak menyadarinya. Terkadang, kita terlalu sibuk meneliti orang lain tentang kebaikan ataupun keburukan mereka sehingga lupa untuk introspeksi diri, lupa untuk merefleksi diri apakah kita pantas membicarakan keburukan orang lain padahal disisi lain kita juga punya sisi yang buruk? Manusia tidak ada yang sempurna, sebaik apapun sikap dan sifatnya selalu ada sisi buruk di dalam diri manusia, dan aku takut ketika aku membicarakan keburukan orang lain ternyata keburukan itu ada di dalam diriku atau lebih parahnya keburukanku jauh lebih buruk dari pada keburukan orang lain yang aku bicarakan. Mulai sekarang, aku selalu berusaha untuk tidak ikut-ikutan dalam membicarakan keburukan orang lain meskipun ini tentunya sangat susa...

 Semua orang pasti pernah merasa di posisi begitu putus asa, merasa bingung, dan merasa tidak akan sanggup untuk menghadapi ujian kehidupan yang menimpa diri. Namun, pada akhirnya kita tetap bisa melewati semuanya meskipun tidak mudah, tapi setidaknya kita berhasil melewatinya kan?, setiap kita berhasil menyelesaikan dan melewati masalah atau ujian dalam hidup, itu membuat diri kita semakin kuat untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah yang lebih berat di masa depan. Apapun masalahnya, apapun ujian hidupnya semunya pasti akan berlalu dan membuat dirimu semakin kuat.

Semua orang pernah menyakiti dan tersakiti, baik secara lisan ataupun perbuatan, tidak ada manusia yang seratus persen tidak pernah menyakiti orang lain, aku yakin semua orang pernah menyakiti sesamanya baik secara sengaja maupun tidak sengaja, entah itu kepada orang yang dicintai atau yang dibenci, baik pada orang yang dekat ataupun jauh. Aku sendiri juga sadar dan tahu aku pernah menyakiti orang lain dan orang lain juga pernah menyakitiku. aku selalu berusaha untuk langsung melupakan dan memaafkan setiap perbuatan orang lain yang menyakitiku, karena menurutku  ketika kita akhirnya disakti oleh orang lain itu adalah hukuman dari perbuatan kita yang mungkin juga pernah atau sering menyakiti orang lain, meskipun tidak semuanya seperti itu, tapi itu yang aku yakini sekarang. Luka yang kau dapatkan dari orang lain bisa saja adalah balasan dari luka yang pernah kau berikan pada orang lain, ingat hukum alam itu ada. Jadi sebisa mungkin ketika aku merasa sakit hati dengan perbuatan atau ...

 Tidak jarang di saat kita ingin melakukan sesuatu, bahkan untuk hal baik bagi diri sekalipun kita selalu memikirkan apa yang orang lain akan pikirkan tentang hal yang kita lakukan, jangankan untuk hal yang lain, untuk memposting atau update status pun kita begitu ragu dan memikirkan apa yang akan orang lain pikirkan atau orang lain akan katakan. Padahal menurutku ini sangat tidak perlu, kenapa kau terus memikirkan apa yang orang lain pikirkan padahal tidak semua orang penting bagi dirimu? Tidak semua orang penting dalam hidupmu, untuk apa memedulikan apa yang orang lain katakan atau pikirkan, lakukan sesuka apa pun hal yang kita suka jika itu baik untuk dirimu dan tidak merugikan orang lain sedikit pun, jangan memikirkan apa yang orang lain akan pikirkan atau katakan tentang apa yang akan mereka katakan tentang dirimu, terlebih lagi memikirkan perkataan orang atau pemikiran orang yang jelas tidak penting untuk dirimu, orang yang bahkan tidak berkontribusi apa pun dalam hidupmu, or...

 Tidak semua orang hanya memiliki kelebihan dan tidak semua orang juga hanya memiliki kekurangan, jangan merasa berbangga diri hanya karena merasa kelebihan dalam diri begitu menonjol dan jangan merasa rendah diri hanya karena merasa kekuranganmulah yang labih menonjol.  Setiap kelebihan selalu disertai kekurangan, begitu pun sebaliknya setiap kekurangan selalu disertai kelebihan. Di luaran sana mungkin masih banyak orang yang sudah tahu kekurangan tapi tidak tahu kelebihan, ada yang tahu kelebihan tapi tidak tahu kekurangan bahkan ada yang tidak tahu apa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Bukan berarti tidak punya, itu hanya belum tahu saja, sangat tidak mungkin jika ada seseorang yang tidak memiliki kelebihan atau kekurangan sama sekali. Jika yang kau ketahui terlebih dahulu dari dirimu adalah kelebihanmu, jangan langsung berbangga diri, karena dibalik kelebihanmu tetap ada kekurangan yang pasti kau miliki. Jika yang kau ketahui terlebih dahulu dari dirimu adalah kekura...

Jangan pernah takut jika belum dicoba, jangan pernah takut gagal jika belum mencoba, tidak ada manusia yang tidak pernah gagal, yang tidak pernah gagal adalah manusia yang tidak pernah belajar. Namun, bukan berarti tidak takut disini tidak berhati-hati, mempunyai keberanian menghadapi rasa takut harus disertai kehati-hatian

 Aku selalu mendengar orang mengatakan ambil baiknya saja, tapi aku merasa buruknya juga harus diambil agar bisa dijadikan bahan untuk evaluasi dan belajar dari kehidupan, setiap kejadian selalu ada baik dan buruknya ambillah kedunya jangan hanya baiknya saja.

 Kita hanyalah manusia biasa yang sudah pasti tidak akan pernah lepas dari melakukan kesalahan, entah itu kesalahan pada diri kita sendiri atau orang lain. Melakukan kesalahan pada diri sendiri tidak akan melibatkan orang lain kita hanya rugi pada sendiri, akan tetapi berbeda jika kita melakukan kesalahan pada orang lain, pastinya ada orang lain yang terlibat, kita bisa saja sampai menyakiti orang lain karena kesalahan kita padanya, baik secara fisik ataupun perasaan. Tidak jarang kita sendiri mungkin sering merasa tersakiti karena kesalahan orang lain pada kita, baik kesalahannya dari segi ucapan, perbuatan atau yang lainnya yang bahkan sampai membuat kita merasa sangat sakit hati sehingga teringat sampai kapan pun yang membuat kita begitu sulit untuk memaafkan orang lain. Sebaliknya, aku juga sering melakukan kesalahan pada orang lain meskipun aku tidak menyadarinya tapi aku yakin aku pasti melakukannya.  Memaafkan orang lain mungkin bisa menjadi hal yang sangat berat untuk ...

 Hal yang aku sadari hari ini adalah bahwa terkadang kita butuh validasi atau penilaian orang lain, bukan berarti aku bilang bahwa berprinsip tidak terpaku pada validasi orang lain itu salah. Menurutku kedua prinsip ini harus digunakan sesuai dengan tujuan kita untuk apa kita membutuhkan validasi orang lain. Aku sedikit bingung menjelaskannya, terkadang kita memang membutuhkan penilaian orang lain jika tujuan kita ingin memperbaiki diri, kita tidak bisa seratus persen mengenal diri kita sendiri dengan penilaian dari diri sendiri, jika kita ingin mengetahui kekurangan kita, lebih baik menanyakannya pada orang lain. Setuju atau tidak, orang lain akan lebih pintar menilai diri kita terutama kekurangan kita... itu pendapatku sih... hehe Validasi orang lain tidak dibutuhkan ketika kita ingin percaya diri dengan semua kelebihan kita, kita tidak perlu validasi orang lain agar bisa percaya diri, karena validasi orang lain pasti akan dibutuhkan hanya saat kita sedang ingin tahu kekurangan k...

Satu kali lagi aku ulangi bahwa semua yang aku tulis di sini adalah untuk diriku sendiri, teguran renungan yang berasal dari diriku dan untuk diriku sendiri. Akhir-akhir ini aku menyadari bahwa aku sering sekali mengeluh, bagaimana tidak? aku sekarang berada di keadaan yang tidak aku inginkan, aku ingin pulang, pergi ke rumahku, tidak ada drama, masalah atau apa pun itu, namun aku sadar bahwa aku tidak bisa mengendalikan keadaan, terkadang atau bahkan sering kali kita harus menjalani dan menghadapi hal yang tidak kita inginkan. Dan sebenarnya terus mengeluh itu hanya akan memperberat keadaan yang dari awal memang tidak aku inginkan, bukan berarti aku tidak boleh mengeluh, tapi jika terus-terusan mengeluh itu hanya akan membuatku semakin berat dalam menjalani keadaan yang tidak aku inginkan, aku harus bisa mengalihkan diri agar tidak terus-terusan mengeluh, aku harus bisa mencari hal yang membuatku menikmati keadaan ini, aku harus mulai berpikir pelajaran atau hikmah apa yang bisa aku a...

Konflik atau masalah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, menurutku masalah itu adalah bagian dari kehidupan, kita tentu tidak bisa menghindari masalah jika kita masih hidup. Namun, mungkin memang ada masalah yang bisa dihindari seperti menghindari masalah dengan orang lain, akan tetapi masalah pada diri sendiri semua orang pasti akan mengalaminya. Terkadang, selalu ada masalah yang ditimbulkan oleh orang lain pada diri kita, bahkan ketika kita tidak salah kita bisa ikut salah karena kesalahan satu orang, hal ini sering terjadi dalam kelompok, kelompok apa pun dan di mana pun kelompok itu berada, konflik bisa saja terjadi. Namun, terkadang kita selalu salah dalam memandang masalah, terkadang kita selalu mencari-cari siapa orang yang bersalah, padahal menurutku itu bukan cara yang tepat, karena apa? karena hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, bisa saja menjadi penyebab perpecahan antar kelompok, mencari orang untuk disalahkan hanya akan menciptakan situasi saling menuduh satu sama...

 Orang biasanya selalu menunggu sebuah pengalaman atau kejadian dalam hidup agar bisa meluaskan perspektif yang mereka miliki. Namun, bagi orang proaktif tidak selalu harus ada pengalaman atau kejadian baru agar bisa memperluas perspektif.  Stephen R Covey mengatakan  bahwa kita bisa menciptakan perspektif kita sendiri, kita bisa berimajinasi tentang apa dan bagaimana jika suatu kejadian atau pengalaman datang kepada kita, ini dapat memperluas perspektif kita tanpa harus menunggu sebuah pengalaman atau kejadian datang kepada hidup kita, dan orang proaktif seperti ini.

 Dulu aku sangat sulit untuk melakukan sesuatu atau ingin konsisten dalam satu hal karena aku berpikir bahwa satu hal yang aku lakukan jika ingin membuahkan hasil yang diinginkan harus ditunjang dengan kebiasaan lainnya. Jadi, aku berpikir untuk apa aku melakukan hal ini jika aku tidak bisa melakukan hal itu yang mendukung terhadap ada atau tidak ada hasilnya sebuah kebiasaanku. Namun ternyata aku salah, sangat salah, jika ingin melakukan sesuatu lakukan saja dulu jangan memikirkan perbuatan lain yang akan mendukung sesuatu itu, karena ternyata jika kita sudah melakukan hal atau kebiasaan yang baik maka hal itu akan mendorong diri kita untuk melakukan sesuatu atau kebiasaan baik yang lainnya. Contoh, dulu aku sangat malas untuk berolahraga karena untuk mendapatkan hasil dari sebuah olahraga aku juga harus mengubah gaya hidupku lainnya, makanan, waktu istirahat dan sebagainya, semua itu benar-benar membuatku malas untuk berolahraga mengingat aku juga harus mengubah kebiasaanku yang ...

Salah satu hal yang aku sadari akhir-akhir ini adalah jika ingin melaksanakan sesuatu atau membuat sesuatu yang selalu kita lakukan agar tetap konsisten adalah membuat waktu bukan meluangkan waktu. Meluangkan waktu terdengar seakan-akan kita mempergunakan waktu luang untuk beristirahat untuk bekerja, sedangkan membuat waktu kita memang berniat memberi waktu pada apa yang kita ingin lakukan atau pertahankan, ini terdengar sulit dipahami, tapi itulah maksudku. Meskipun terdengar sama, seperti misalnya kita membuat waktu untuk melakukan sesuatu di waktu luang, terdengarnya seperti sama saja terdengar meluangkan waktu, tapi aku tegaskan sekali lagi itu berbeda. Membuat waktu untuk melakukan sesuatu artinya kita memang berniat, berdedikasi untuk memberikan waktu pada apa yang ingin kita lakukan, tapi meluangkan waktu seakan-akan kita seperti mencari-cari waktu luang untuk melakukan sesuatu, jika kau berniat meluangkan waktu untuk mengerjakan sesuatu bisa saja pada akhirnya kau tidak akan me...

 Salah satu hal yang aku yakini adalah setiap proses yang kita jalani, setiap proses yang kita lalui dan setiap proses yang kita lakukan semuanya pasti akan membuahkan hasil. Tidak ada usaha yang sia-sia, hanya saja kita yang tidak mau menunggu lama, karena untuk mendapatkan hasil dari sebuah proses itu dibutuhkan kesabaran. Semuanya hanya masalah waktu, ada orang yang mendapatkan hasilnya begitu cepat ada juga yang lambat. Lagi pula kita memang berbeda kan? Jika orang lain sudah mendapatkan hasilnya tapi kita belum, itu karena belum waktunya, bukan usahamu yang sia-sia. Mungkin tuhan sengaja membuat jalanmu lebih rumit supaya kau bisa banyak belajar melalui proses yang kau lalui, tuhan ingin mengajarkanmu kesabaran, mengajarkanmu tentang kesadaran bahwa harus selalu ada perjuangan dalam mencapai sesuatu bahwa untuk mencapai sesuatu itu, tidak bisa hanya bisa dilakukan dengan menunggu tanpa menjalankan proses, tuhan ingin mengajarimu bagaimana rasanya berjuang menjalani semua prose...

 Sering kali jika sedang mengejar sesuatu, selalu fokus pada tujuan akhir yang ingin  dicapai, ini tidak salah, justru bertumpu pada tujuan akhir itu memang harus agar terus mendorong kita untuk konsisten atau Istiqamah dalam menjalani proses yang akan mengantarkan kita pada tujuan akhir ini.  Namun, terus saja fokus dan fokus pada tujuan akhir apalagi sampai terus dipikirkan kapan kita akan menggapai yang kita inginkan? kapan hasilnya akan terlihat? berapa lama lagi waktu yang aku butuhkan agar aku mendapatkan apa yang aku mau?. Terus memikirkan semua itu tanpa menikmati prosesnya hanya akan membuat diri frustrasi dan akhirnya membuat kita menyerah di tengah jalan. Hal yang baru aku sadari akhir-akhir ini, yang membuat kita senang ketika menggapai sesuatu itu bukanlah hasilnya, ya... hasil juga membuat bahagia tapi hanya sementara, hal yang membuatku merasa senang dan bahagia saat aku mendapatkan apa yang aku inginkan adalah mengingat betapa berat dan panjangnya proses y...